MALANG Kitatoday.com — Babinsa Kodim 0833 Kota Malang mendapat pembekalan khusus berupa bimbingan teknis (bimtek) fotografi, multimedia, hingga konten media sosial pada hari Selasa, 23 September 2025. Kegiatan ini digelar di aula Makodim 0833 dan diikuti oleh Babinsa dari berbagai Koramil di lingkup Kota Malang, sebagai respons atas perkembangan teknologi komunikasi dan kebutuhan informasi yang cepat dalam masyarakat.
Kapten Arh Kholisin dari Kodim 0833 menjelaskan bahwa Babinsa adalah jembatan antara aparat dan masyarakat di tingkat kelurahan dan desa binaan. Dengan kemampuan fotografi dan multimedia, mereka diharapkan mampu mendokumentasikan kejadian di lapangan secara akurat, menarik secara visual, dan menyusun narasi digital yang humanis. Termasuk di dalamnya teknik pengambilan gambar, videografi sederhana, editing ringan, serta penggunaan konten digital dalam menjangkau warga lewat platform media sosial. Seru.co.id
Materi bimtek mencakup dasar kamera, komposisi visual, pengelolaan pencahayaan, sudut pengambilan gambar, serta storytelling visual. Narasumber yang dihadirkan adalah fotografer profesional dan kreator konten lokal yang telah berpengalaman. Salah satu sesi praktek langsung melibatkan peserta membuat konten yang menggambarkan kegiatan sosial masyarakat, seperti kegiatan posyandu, kerja bakti, dan kebersihan lingkungan. Seru.co.id
Peserta menunjukkan antusiasme tinggi, tak sedikit yang menyadari bahwa selama ini dokumentasi kegiatan mereka masih minim kualitas visual dan kurang menarik perhatian publik. “Kini kami jadi memahami bahwa satu foto atau video yang bagus bisa mengundang perhatian agar warga lebih peduli terhadap lingkungan dan kegiatan publik,” ujar salah satu Babinsa dari Koramil Lowokwaru. Seru.co.id
Kegiatan ini dilihat sebagai bagian dari upaya memperkuat sinergi antara TNI AD dan masyarakat, terutama di era digital di mana komunikasi publik tidak hanya sebatas pengumuman resmi, tetapi interaksi visual dan konten kreatif yang bisa menginspirasi. Kodim 0833 berharap, setelah bimtek, konten yang dihasilkan Babinsa bisa lebih sering diterima di publik—baik di media sosial kelurahan, kanal informasi desa, maupun platform pemerintah kota.
Meski demikian, beberapa anggota mengeluhkan keterbatasan sumber daya seperti kamera yang memadai, akses internet di desa/daerah perbatasan Kota Malang, dan kurangnya waktu karena tugas rutin. Kodim menjanjikan bahwa dukungan akan ditingkatkan, termasuk alat dan jaringan, agar Babinsa dapat konsisten menghasilkan konten yang berkualitas.