Ngawi KitaToday.com – Pemerintah desa Keniten melaksanakan Pelatihan Pertanian dengan pembuatan pupuk organik adalah upaya Pemerintah Desa untuk menunjang anggota kelompok tani (Poktan) dalam meningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) serta pengembangan pendidikan pertanian ramah lingkungan.
Pelaksanaan kegiatan ini diselenggarakan di Balai Kantor desa Keniten , kecamatan Geneng kabupaten Ngawi. Dengan pelatihan teknologi tepat guna pembuatan MOL Bonggol Pisang dan POC urine kelinci kepada anggota kelompok tani yang ada di desa keniten , Guna peningkatan hasil panen dan mengurangi penggunaan pupuk Kimia sintetis.
Jum’at (25/10/2024)
Dalam kegiatan di hadiri oleh Badan Penyuluhan Pertanian kab Ngawi , Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Malang , Perwakilan kelompok tani desa keniten serta Perangkat Desa Keniten.
Pembuatan pupuk organik pada pelatihan pertanian ramah lingkungan ini memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar Desa Keniten , seperti Bonggol Pisang dan urine kelinci , kepada anggota kelompok tani sebagai bahan utama PPL memberikan arahan dalam pembuatan pupuk organik kepada para petani.
Pada kesempatan ini, petani akan praktik secara langsung untuk membuat Pupuk Organik Mikro Organisme Cair (MOL) Bonggol pisang dan Pupuk Organik Cair (POC) urine kelinci.
Kepala Badan Penyuluhan Pertanian Ida Rusmana Dewi,SP menjelaskan , perubahan perilaku pertanian semestinya mengarah kepada pertanian ramah lingkungan guna menghasilkan produk pertanian yang berkualitas .
Sementara itu banyaknya masalah pertanian akhir-akhir ini seperti kerdil rumput dan kerdil hampa adalah akibat para petani yang cenderung dalam menggunakan bahan kimia dalam pertanian.
Sehingga menyebabkan tanah menjadi tidak sehat. Dalam hal ini, untuk memulihkan kesehatan tanah diperlukan pemberian pupuk organik pada tanah. Sehingga pelatihan pembuatan pupuk organik ini sangat dibutuhkan oleh petani.
Selain menjaga kesehatan tanah, pupuk organik menjadi alternatif yang dapat membantu petani yang kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi. Dengan bahan pembuatan pupuk organik yang ekonomis tentu tidak memberatkan petani.
(Biro Ngawi)
