banner 728x250

Innova Terjun ke Jurang di Mojokerto, Belajar Nyetir Jangan Langsung Nekat ke Jalan

banner 120x600
banner 468x60

Mojokerto, KitaToday.com – Wanita bernama Badriya diduga masih belajar mengemudi hingga menyebabkan Innova terjun ke jurang di Mojokerto. Belajar mobil memang tak bisa di semua jalan.
Kijang Innova berpelat N 1574 WO terjung ke jurang di Desa Lolawang, Ngoro, Mojokerto. Mobil itu tiba-tiba hilang kendali saat dikemudikan wanita bernama Badriya. Diketahui juga Badriya rupanya belum bisa menguasai kendaraan lantaran masih belajar nyetir.

“Pengemudi tidak bisa menguasai laju kendaraannya diduga karena masih belajar mengemudi. Sehingga terperosok ke dalam bekas galian yang kedalamannya sekitar 7 meter,” jelas Kasat Lantas Polres Mojokerto Iptu Muhammad Hariyazie dikutip detikJatim.

banner 325x300

Akibat insiden itu pengemudi dengan nama Badriya mengalami patah tulang kaki sebelah kiri dan cedera kepala. Sementara sang suami juga mengalami cedera kepala.

Belajar Nyetir Tak Bisa Sembarangan

Untuk dipahami, belajar nyetir memang tak bisa di sembarang tempat. Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menjelaskan belajar mengemudi seharusnya dilakukan di tempat tertutup.

Di samping itu, pengemudi juga harus menguasai pengoperasian kendaraan dengan baik dan benar untuk menghindari hal yang tak diinginkan. Seperti dialami Badriya, mobil langsung terjun ke jurang. Di samping itu, saat belajar mengemudi juga sebaiknya didampingi instruktur yang memang sudah bersertifikat.

Dari kasus Badriya diketahui mobil ditumpangi dua orang lainnya yaitu suami dan anaknya. Sony menambahkan, bila belajar nyetir dilakukan di tempat tertutup dan sudah lancar, barulah bisa menjajal ke jalan raya dengan catatan tetap didampingi instruktur mengemudi.

“Step 2 baru bisa di jalan raya, apabila diyakini dan didampingi oleh instruktur yang memberikan izin. Karena di tempat umum bahayanya besar. Kalaupun tidak kecelakaan saat itu, maka akan kecelakaan besok-besok. Kenapa? Karena step 1 di atas tidak matang,” ujar Sony belum lama ini.

Sony mengingatkan agar pengendara tak menganggap remeh dalam mengemudikan kendaraan. Salah-salah mengoperasikan kendaraan risikonya fatal. Senada dengan Sony, Trainer & Program Development GDDC (Global Defensive Driving Consulting) Andry Berlianto menyebut bilang jika bukan ditemani instruktur, pastikan saat belajar mengemudi diawasi oleh orang yang lebih berpengalaman. Orang yang berpengalaman itu duduk di samping pengemudi yang sedang belajar.

“Belajar teori dulu mana-mana saja transmisi yang akan digunakan dan efeknya. Belajar nyetir idealnya tidak dilakukan di ruang publik atau ruang terbuka dan tanpa pengawasan. Yang belajar harus dibekali dulu oleh pemahaman risiko dan bahaya dan mengetahui kinerja kendaraan secara mendasar,” ungkap Andry.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *