JAKARTA Kitatoday.com— Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025 resmi dibuka pada akhir September dan langsung menarik perhatian publik serta stakeholder industri otomotif nasional. Namun penyelenggara berharap IMOS bukan sekadar pameran kendaraan roda dua, melainkan sebuah panggung strategi untuk kolaborasi inovasi, teknologi, dan pembangunan ekosistem otomotif Indonesia masa depan.
Menteri Perindustrian (Kemenperin) dalam sambutannya menekankan bahwa IMOS harus mampu memperkenalkan teknologi terkini di industri motor — seperti motor listrik, sistem keselamatan digital, dan solusi konektivitas — agar Indonesia makin kompetitif. MerahPutih Pameran tahun ini menampilkan puluhan brand, dari merek konvensional hingga motor listrik baru, lengkap dengan berbagai demo, talkshow teknologi, serta test ride produk-produk terbaru.
Salah satu sorotan adalah bagaimana merek-merek lokal dan global menampilkan teknologi kendaraan listrik (EV). Beberapa motor listrik baru dipamerkan, serta konsep stasiun pengisian cepat dan integrasi aplikasi pintar turut ditampilkan sebagai bagian dari masa depan mobilitas.
Selain produk, IMOS juga menekankan aspek industri: sinergi antara produsen, pemasok, startup teknologi, dan lembaga riset. Tujuannya agar inovasi benar-benar melekat di ekosistem produksi motor di Indonesia — tidak hanya ujung dagang, melainkan dari desain, produksi, hingga layanan purna jual.
Bagi pengunjung, IMOS 2025 menawarkan pengalaman interaktif: test ride motor baru, simulasi AR/VR seputar teknologi kendaraan, serta workshop desain dan modifikasi. Hal ini diharapkan menarik demografis muda dan pecinta teknologi otomotif.
Penyelenggara berharap IMOS bisa meningkatkan transaksi industri dan sekaligus mendorong investasi teknologi lokal. Bila acara berjalan sukses, IMOS dapat menjadi indikator kesehatan industri sepeda motor Indonesia dan daya tarik teknologi otomotif masa depan.